My Friends

Wednesday 7 December 2011

Hubungan Malaysia vs Indonesia

 Salam semua, sejak berakhirnya SEA GAMES 26 baru-baru ini di Indonesia, ramai rakyat Malaysia mula membuka mata tentang hubungan Malaysia dan Indonesia. Malah ada pula rakyat Malaysia yang tertanya-tanya kenapa semua ini berlaku (jenis xamik tau perkembangan). Padahal keretakan hubungan ini sudah lama pun berlaku cuma kita saja yang tidak ambil pusing. Sikap 'tidak apa' ini menyebabkan keretakan ini berlanjutan.

Pergaduhan ini nampak tenang luarannya, tapi amat meriah sekali di dunia maya, seperti di Youtube dan Facebook serta blog-blog dan web-web yang lain. (Kalau asyik blog walking benda hiburan mmg xnampak). Akaun Youtube saya juga pernah di 'suspended' selama 6 bulan kerana bertegang urat mengomen di Youtube..(hehe, apa bleh buat terlalu patriotik). Persengketaan ini mewujudkan banyak perang-perang di siber. Contohnya seperti page di bawah.


Di page ini peperangan antara pejuang-pejuang kedua-dua negara amat meriah sekali. Mereka rela tidak tidur seharian demi berbahas (pakai otak) dan bergaduh (pakai kepala lutut) demi menegakkan pendapat masing-masing. Pergaduhan yang tidak berkesudahan jika tidak berlapang hati menerima pendapat orang lain. Malah isu-isu yang dibahaskan seperti kemerdekaan, hak rakyat dan sebagainya telah di tokok tambah untuk membangkitkan api kemarahan pihak lawan. Antara tuduhan yang dibuat oleh rakyat Indonesia terhadap Malaysia ialah:


Antara fitnah yang sering disebarkan oleh medium-medium maya Indonesia.

Inilah Mengapa Malaysia di Benci Oleh Negara Yang Berada di ASEAN :

1. Mencuri PERLIS dari THAILAND pada tahun1959
2. Mencuri SERAWAK dan SABAH dari INDONESIA Pada Tahun 1957
3. Mencuri Pulau SIPADAN & LIGITAN dari INDONESIA
4. Mencuri LANGKAWI padatahun 1961
5. Mencuri kebudayaan INDONESIA
6. Negara Penggangu kedaulatan wilayah INDONESIA , THAILAND dan PHILIPINA
7. pencuri perairan PALAWAN SELATAN dari PHILIPINA
8. Pencuri LAUT BARAT DAYA PHILIPINA
9. Pencuri PULAU SEBATIK UTARA dari INDONESIA
10. Pencuri LAGU TERANG BULAN dan menjadikan lagu ini sebagai lagu kebangsaan MALAYSIA dari INDONESIA
11. PENCURI LAGU RASA SAYANG-SAYANGE dari INDONESIA
12. PENCURI TARIAN REOG PONOROGO ASAL INDONESIA
13. PENCURI TARI PENDET ASAL INDONESIA
14. PENCURI ALAT MUSIK ANGKLUNG dari INDONESIA
15. PENCURI KEBUDAYAAN PHILIPINA SELATAN
16. PENCURI KEBUDAYAAN MELAYU VIETNAM
17. PENCURI KEBUDAYAAN INDIA
18. PENCURI WAYANG KULIT ASAL INDONESIA
19. Negara yg melakukan pembantaian etnis Muslim,Tionghoa dan Suku Laot Belot (suku asli kalimantan utara ) menelan korban hingga 50.000 orang lebih
20. Negara yg mendukung Komunisme Veitkong
21. Negara yg membantai suku Melayu Vietnam
22. SATU SATUNYA NEGARA DI ASIA YG MENDUKUNG ZIONIS ISRAEL DAN MENENTANG PALESTINA (1957-2001)
23.NEGARA YG MEMBUNUH AWAK KAPAL THAILAND (padahal kapal itulah yg menolong warga Melayu dari Tsunami)
24. Mencoba merebut CAMAR BULAN, AMBALAT, ANAMBAS,NUNUKAN UTARA dari INDONESIA TAPI TAK BERHASIL



Dari pemerhatian, rakyat Indonesia amat mudah mempercayai sebarang cerita dan berita yang disebarkan oleh media-media mereka tanpa ada bukti yang sahih. Mereka tidak mengambilkira proses perundangan dan sebagainya. Bagi rakyat mereka yang taksub dengan fitnah-fitnah ini mengundang tindakan fizikal bagi menunjukkan kebencian mereka seperti membakar bendera Malaysia.


Anehnya tindakan seperti ini banyak dilakukan oleh mahasiswa mereka.(xada rupa mahasiswa kalau kelakuan mcm ni). Rakyat Indonesia mudah melatah hanya dengan isu-isu kecil yang dimainkan oleh media mereka. Contohnya saya ada menonton berita Indonesia di internet tentang Malaysia meng'claim' Masakan Rendang dan juga kunyit. Mereka menyatakan rendang dan kunyit berasal dari Indonesia dan di 'claim' oleh Malaysia. Semua ini dilihat amat remeh bagi kita tapi tidak bagi mereka (sampai masuk berita). Sedangkan dunia tahu rempah ratus banyak datangnya dari India. Dan adakah satu kesalahan jika menanam kunyit di negara lain.(amat pelik). Dalam hal ini kita tidak dapat menyalahkan sesiapa. Kita harus mengkaji sendiri sebelum mempercayai sesuatu.

Sejarah di Sebalik Persengketaan ini.



  • 1963: Pada tahun 1963, terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961


Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.

Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.

 Presiden Sukarno yang melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia[5]   serangan pasukan militer tidak resmi Indonesia terhadap Malaysia. Ini berikutan pengumuman Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia pada 20 Januari 1963. Selain itu pencerobohan sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase pada 12 April berikutnya.

Demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur yang berlangsung tanggal 17 September 1963, berlaku ketika para demonstran yang sedang memuncak marah terhadap Presiden Sukarno yang melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia

Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawakdan Sabah, dengan tanpa hasil. Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya.( Untuk lebih lanjut Konfrontasi Indonesia Malaysia)


  • 2002: Hubungan antara Indonesia dan Malaysia juga sempat memburuk pada tahun 2002 ketika kepulauan Sipadan dan Ligitan diklaim oleh Malaysia sebagai wilayah mereka, dan berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag, Belanda bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan wilayah Malaysia. Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai negara bagian Sabah dan Provinsi Kalimantan Timur

Kedua belah pihak juga sepakat untuk menerima keputusan pengadilan sebagai penyelesaian akhir sengketa tersebut. Tetapi rakyat Indonesia masih lagi tidak mahu menerima kenyataan ini.

  • 2005: Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan kepemilikan Ambalat

Penamaan blok laut ini didasarkan atas kepentingan eksplorasi kekayaan laut dan bawah laut, khususnya dalam bidang pertambangan minyak. Blok laut ini tidak semuanya kaya akan minyak mentah.  Pulau Sipadan dan Ligitan, juga berada di blok Ambalat, yang dinyatakan sebagai bagian dari Malaysia oleh Mahkamah Internasional.

  • 2007: Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan kepemilikan lagu Rasa Sayang-Sayange

Menteri Kebudayaan dan Kesenian Malaysia, Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara (Malay archipelago).  Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia.  Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.

Kes terbaru seperti Lagu Negaraku dikatakan sama seperti Lagu Terang Bulan, Kes Pernikahan Manohara dan Tengku Fakhry, kes penangkapan nelayan Indonesia, Museum Kerinci Malaysia, Terang Bulan, Rendang, Kunyit, Ikan Arowana dan tidak lupa kes layanan terhadap Kontinjen Sukan SEA Malaysia di Indonesia.

Kalau sudah benci semua pun dijadikan sengketa. Perbalahan ini boleh dijernihkan jika ada usahasama kedua-dua negara. Tidak ada yang salah atau yang benar. Kedua-duanya pun ada membuat kesilapan. Malaysia amat memikirkan akan kemajuannya dalam meluaskan perbatasan sehingga mengundang tidak puashati tetangga, Indonesia pula leka dengan pelbagai permasalahan sehingga lupa menjaga perbatasan. Berbahaslah dengan berhemah bukan untuk menambahkan api persengketaan.
(panjang pula entri kali ini)

No comments:

Post a Comment